Sang Jenderal Nazi Hitler yang disegani dalam balutan CSS
CSSHAI gimana nih sobat alifacode.com Sudah lama tidak ketemu ya. Maaf hampir satu tahun belakangan ini saya tidak update artikel. Sebab musababnya karena masih banyak kesibukan di rumah dan rutinitas di tempat kerja. Hari ini saya akan memberikan tutorial bagaimana membuat sketsa "pak kumis".
Pak Kumis, begitulah sapaannya. Adalah Adolf Hitler, seorang jenderal bertangan besi dari negara Jerman, salah satu negara kandidat kuat penguasa Perang Dunia 2 dan pemilik kumis eksentrik yang disegani kala perang dunia kedua meletus. Kehebatannya mengatur trategi sangatlah disegani oleh kawan maupun lawan kala itu. Tidaklah heran bila pasukan Hitler sudah sangat menguasai medan dan taktik perang.
Bersama dengan Jenderal lainnya, Jenderal Wilhelm Keitel dengan pangkat kepala Oberkommando der Wehrmacht (OKW) serta Jenderal Erwin Rommel dengan pangkat Field Marshal (Panglima Tertinggi) pada PD 2, Hitler menguasai Eropa. Ada juga Jenderal Heinz Guderian seorang ahli strategi blitzkrieg dan sebagai pemimpin langsung pada Operasi Barbarossa (bahasa Jerman: Unternehmen Barbarossa, Операция Барбаросса atau 'Operatsiya Barbarossa) juga disebut Invasi Jerman atas Uni Soviet kala itu.
Kemenangan demi kemenangan kala itu membuat Jerman sangat diperhitungkan dalam kancah peperangan PD 2 yang meletus dan melibatkan antara blok barat dan blok timur. Blok barat berisikan negara Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman Barat, Kanada, Italia, dan negara-negara Eropa Barat lainnya. Sedangkan blok timur dengan negara Uni Soviet, Jerman Timur, Polandia, Cekoslovakia, Hongaria, Rumania, Bulgaria, Albania, dan negara-negara Eropa Timur lainnya.
Baca Juga :
Video animasi kapal perang Jerman Bismarck, kapal tangguh di PD 2 :
@zulfikar03acount KMS Bismarck adalah kapal perang kelas Bismarck yang dibangun oleh Kriegsmarine (Angkatan Laut Jerman) pada akhir 1930-an. Kapal ini diluncurkan pada 1939 dan menjadi simbol kekuatan militer Jerman pada Perang Dunia II. Dengan panjang 251 meter dan berat 41.700 ton, Bismarck dilengkapi dengan delapan meriam utama 38 cm yang mampu menghancurkan kapal musuh dalam pertempuran jarak jauh. Kapal ini dirancang untuk menghadapi kapal perang besar dari negara-negara sekutu, khususnya Inggris, dan menunjukkan superioritas Jerman di lautan. Pada 1941, Bismarck memulai operasi pertempuran yang paling terkenal. Pada 24 Mei 1941, kapal ini berhasil menghancurkan kapal perang Inggris HMS Hood dalam pertempuran di Laut Utara, yang membuat Bismarck menjadi salah satu kapal perang yang paling dihormati dan ditakuti. Namun, setelah serangan itu, Bismarck menjadi sasaran pengejaran oleh armada Inggris yang besar, termasuk pesawat terbang dan kapal perang. Kapal ini terkena beberapa serangan yang merusak sistem kemudi dan mengurangi kemampuannya untuk bertahan. Akhirnya, pada 27 Mei 1941, Bismarck diburu dan dihancurkan oleh armada Inggris. Meskipun para awak kapal melakukan upaya bertahan yang luar biasa, mereka tidak dapat menghindari kehancuran. Kehilangan Bismarck menjadi salah satu peristiwa penting dalam Perang Dunia II, menandai berakhirnya ambisi Jerman untuk mendominasi lautan dengan kapal perang besar. Tragedi ini juga menjadi simbol dari pertempuran besar di lautan yang memperlihatkan kekuatan dan kerentanannya, serta betapa pentingnya pengendalian teknologi dan strategi dalam peperangan modern. Berikut adalah beberapa spesifikasinya: 1. Tipe: Kapal Pertempuran (Battleship) 2. Panjang: 251 meter 3. Lebar: 36 meter 4. Tinggi: 10 meter (dari dasar ke garis air) 5. Berat: 41.700 ton (pada standar) hingga 50.000 ton (pada muatan penuh) 6. Kecepatan Maksimum: 30 knot (sekitar 56 km/jam) 7. Jangkauan Tempuh: 8.000 mil laut (14.800 km) pada kecepatan 19 knot 8. Persenjataan Utama: 8 meriam 38 cm (15 inci) yang dipasang dalam 4 turretnya 12 meriam 15 cm (5,9 inci) 16 meriam 10,5 cm (4,1 inci) 12 peluncur torpedo 53,3 cm 9. Perlindungan Armor: Paling tebal di bagian sisi dan deck kapal, dengan ketebalan hingga 320 mm pada belt armor utama Piringan pelindung di menara meriam utama hingga 350 mm 10. Awak Kapal: Sekitar 2.100 orang, termasuk personel kapal perang dan staf teknis preset @faypresettt_ #navy #kapal #kapalperang #battleship #kmsbismarck #bismarck #jerman #germany #kriegsmarine #historycreator #sejarah #fypシ゚ #fyp #fyppppppppppppppppppppppp #masukberanda #ww2 ♬ original sound - Kai.77 𝗳𝘁.𝗭𝗠 - JUSNIEL?
Perang Jerman tercepat yang terkenal sejarah adalah Blitzkrieg atau Perang Kilat. Taktik ini melibatkan serangan kilat dan mendadak yang menggunakan kekuatan gabungan dari berbagai jenis pasukan, seperti tank, pesawat tempur, dan infanteri, guna menembus pertahanan musuh dengan cepat. Blitzkrieg, atau perang kilat merupakan strategi militer yang dikembangkan Jerman selama Perang Dunia 2. Tujuannya adalah mencapai kemenangan cepat dengan menghindari pertempuran yang berkepanjangan dan statis seperti perang parit.
Inilah jajahan Jerman Waktu PD 2 berlangsung :
Eropa
1. Polandia.
2. Denmark.
3. Norwegia.
4. Belgia.
5. Belanda.
6. Luxemburg.
7. Perancis.
8. Yugoslavia.
9. Yunani.
Selain itu, Jerman juga menguasai wilayah Baltik dan memperluas pengaruhnya ke negara-negara sekutu seperti Italia, Hungaria, Rumania, Bulgaria, dan Slovakia. Namun pada negara Inggris dan Uni Soviet, Jerman tidak berhasil menaklukkannya.
Baca Juga :
Jerman
Jerman (bahasa Jerman: Deutschland, pelafalan dalam bahasa Jerman: [ˈdɔʏtʃlant]), secara resmi disebut Republik Federal Jerman (bahasa Jerman: Bundesrepublik Deutschland). Merupakan negara federasi di Eropa. Jerman mempunyai posisi ekonomi dan politik yang penting di Eropa maupun di dunia. Dengan luas 357.021 Km dan jumlah penduduk sekitar 84 juta jiwa, negara dengan 16 negara bagian (Bundesland, jamak: Bundesländer) ini menjadi anggota kunci organisasi Uni Eropa (penduduk terbanyak), penghubung transportasi barang dan jasa antarnegara sekawasan, serta menjadi negara dengan penduduk imigran ketiga terbesar di dunia.Keterlibatan PD 2
Jerman memainkan peran sentral dalam Perang Dunia 2 sebagai salah satu kekuatan Poros utama. Invasi Jerman ke Polandia pada tanggal 1 September 1939, menjadi pemicu dimulainya perang. Jerman, di bawah kepemimpinan Adolf Hitler, berambisi untuk memperluas wilayah dan membatalkan Perjanjian Versailles kala itu. Perang pun melebar dan sampai memenuhi benua eropa yang memang sebagai lahan perang akbar tersebut.2 TakTik Perang paling Gila
Blitzkrieg dan Barbarossa. Siapa yang tidak tahu 2 taktik perang paling gila di PD 2. Hitlerlah yang memunculkan ide perang cepat dan efisien ini. Blitzkrieg adalah taktik operasional yang dirancang untuk serangan cepat dan mendadak, sementara Operasi Barbarossa adalah operasi militer skala besar yang melibatkan beberapa taktik, termasuk Blitzkrieg. Nah awalnya Uni Soviet dapat dikuasai Jerman tapi hanya sebentar. Setelahnya Jerman merasa kewalahan dan menarik mundur pasukannya dari negara pemilik juluran Beruang Putih tersebut.Hitler dengan CSS
Malam ini saya akan memberikan tutorial membuat sketsa "Pak Kumis" menggunakan teknik CSS. Gimana ya ntar gambarnya. Nggak perlu dibayangkan ya. Soalnya nggak sama :D .. hanya mirip saja .. soalnya kalau persis ya mending digambar menggunakan Coreldraw apa lukisan kanvas hehe. "Wenn dir das Lernen schwerfällt, dann akzeptiere deine extreme Dummheit." Langsung saja ya kita ke tutorialnya :D.Ini dia caranya :
Caranya adalah sebagai berikut :
1. Masuk ke DASHBOARD blogger
2. Pilih TEMA
3. Klik SESUAIKAN : EDIT HTML
4. Cari kode ]]><b:skin/>
5. Tempelkan kode dibawah ini persis diatas kode ]]><b:skin/> tersebut
$black: #000000;
$buccaneer: #603137;
$cerise-red: #dd3c55;
$cornflower-blue: #519afb;
$irish-coffee: #6d2c28;
$nutmeg: #86342c;
$peach-orange: #fdc598;
$sandy-brown: #f39d75;
$vivid-tangerine: #fba086;
$white: #ffffff;
body {
margin: 0;
height: 100vh;
display: grid;
place-items: center;
background-color: $cerise-red;
}
.beardman__slider {
position: absolute;
left: 50%;
transform: translateX(-50%);
bottom: 10vh;
-webkit-appearance: none;
appearance: none;
height: 0.21875em;
width: 12.5em;
background-color: $white;
outline: 0;
&::-webkit-slider-thumb {
-webkit-appearance: none;
appearance: none;
width: 1.5625em;
height: 1.5625em;
border-radius: 50%;
background: $cornflower-blue;
cursor: pointer;
}
&::-moz-range-thumb {
width: 1.5625em;
height: 1.5625em;
border-radius: 50%;
background: $cornflower-blue;
cursor: pointer;
}
}
.beardman {
font-size: 25px;
position: relative;
top: -3.125em;
height: 10em;
width: 5.75em;
border-radius: 5.75em;
background-color: $peach-orange;
}
.beardman__beardContainer {
position: absolute;
bottom: -1.25em;
width: 100%;
height: 6.25em;
z-index: 1;
// beard extension
&::before {
content: "";
position: absolute;
top: 1.875em;
width: 100%;
height: 4.375em;
border-radius: 0 0 5.75em 5.75em;
background-color: $irish-coffee;
opacity: 0;
transition: height 0.1s;
}
}
.beardman__beardWrapper {
position: relative;
width: 100%;
height: 100%;
border-radius: 0 0 5.75em 5.75em;
overflow: hidden;
}
.beardman__mustache {
// container
position: absolute;
bottom: 0;
left: 50%;
transform: translateX(-50%);
height: 4.6875em;
width: 2.1875em;
overflow: hidden;
clip-path: polygon(
0.625em 0,
calc(100% - 0.625em) 0,
100% 0.625em,
100% 100%,
0 100%,
0 0.625em
);
&::before {
content: "";
position: absolute;
top: -100%;
width: 100%;
height: 100%;
border-radius: 0 0 2.1875em 2.1875em;
background-color: $irish-coffee;
transition: transform 0.1s;
}
}
.beardman__beard {
// container
position: absolute;
height: 6.25em;
width: calc((100% - 1.875em) / 2);
border-radius: 0 1.9375em 0 1.9375em;
overflow: hidden;
&::before {
content: "";
position: absolute;
right: -100%;
width: 100%;
height: 100%;
background-color: $irish-coffee;
transition: transform 0.1s;
}
}
.beardman__beard--isRight {
right: 0;
transform: scaleX(-1);
}
.beardman__hairContainer {
position: absolute;
width: 100%;
height: 100%;
border-radius: inherit;
overflow: hidden;
// sideburns
&::before,
&::after {
content: "";
position: absolute;
width: 0.21875em;
height: 5em;
background-color: $irish-coffee;
transition: height 0.1s;
}
&::after {
right: 0;
}
}
.beardman__hair {
position: absolute;
left: -1.875em;
top: -1.875em;
width: 4.375em;
height: 4.375em;
border-radius: 50%;
background-color: $irish-coffee;
}
.beardman__hair--isRight {
left: unset;
width: 5em;
height: 5em;
top: -1.875em;
right: -1.5625em;
}
.beardman__earsContainer {
position: absolute;
top: 4.0625em;
width: 100%;
height: 1.5625em;
z-index: -1;
transition: transform 0.1s;
}
.beardman__ear {
position: absolute;
height: 1.5625em;
width: 1.25em;
border-radius: 1.25em 0 0 1.25em;
background-color: $peach-orange;
left: -1.125em;
&:nth-child(2) {
left: unset;
right: -1.125em;
transform: scaleX(-1);
}
}
.beardman__eyeContainer {
position: absolute;
top: 4.0625em;
width: 100%;
height: 1.375em;
display: flex;
justify-content: space-evenly;
}
.beardman__eye {
position: relative;
width: 1.375em;
height: 1.375em;
border-radius: 50%;
background: linear-gradient($white 100%, $sandy-brown 60%);
display: flex;
justify-content: center;
// eyebrow
&::before {
content: "";
position: absolute;
width: 1.5625em;
height: 0.4375em;
border-radius: 0.4375em;
background-color: $irish-coffee;
transition: transform 0.1s;
}
// bottom eyelid
&::after {
content: "";
position: absolute;
bottom: -0.4375em;
width: 1.875em;
height: 0.9375em;
border-radius: 0.9375em 0.9375em 0 0;
background-color: $peach-orange;
}
&:nth-child(1)::before {
transform: rotate(-10deg);
left: -0.1875em;
top: -0.3125em;
}
&:nth-child(2)::before {
right: -0.3125em;
top: -0.375em;
}
}
.beardman__pupil {
align-self: center;
width: 0.3125em;
height: 0.3125em;
border-radius: 50%;
background-color: $cornflower-blue;
transition: transform 0.1s;
}
.beardman__blush {
position: absolute;
bottom: -0.3125em;
width: 0;
height: 0;
box-shadow: 0 0 1em 0.5em rgba(254, 126, 114, 0.8);
opacity: 0;
z-index: 1;
transition: opacity 0.1s;
}
.beardman__noseContainer {
position: absolute;
top: 5.3125em;
left: 50%;
transform: translateX(-50%);
width: 100%;
height: 1.25em;
display: flex;
justify-content: center;
z-index: 2;
}
.beardman__nose {
width: 0.5em;
height: 1.25em;
border-radius: 0.5em;
background-color: $cerise-red;
z-index: 1;
}
.beardman__noseInner {
position: absolute;
bottom: 0.125em;
left: 50%;
transform: translateX(-50%);
width: 0.9375em;
height: 0.625em;
border-radius: 0.625em;
background-color: $cerise-red;
overflow: hidden;
&::before,
&::after {
content: "";
position: absolute;
bottom: -0.125em;
left: -0.0625em;
width: 0.3125em;
height: 0.3125em;
border-radius: 50%;
background-color: $buccaneer;
}
&::after {
left: unset;
right: -0.0625em;
}
}
.beardman__noseBeardContainer {
position: absolute;
bottom: -1.125em;
width: 2.5em;
height: 1.25em;
transform-origin: top;
transition: transform 0.1s;
display: flex;
}
.beardman__noseBeard {
display: block;
width: 1.25em;
height: 1.25em;
border-radius: 1.25em 0 1.25em 0;
background-color: $nutmeg;
box-shadow: 0.0625em 0.0625em 0.1875em 0 rgba($black, 0.3);
&:nth-child(2) {
left: unset;
transform: scaleX(-1);
}
}
.beardman__mouthContainer {
position: absolute;
bottom: 2.1875em;
left: 50%;
transform: translateX(-50%);
width: 80%;
height: 0.8125em;
overflow: hidden;
display: flex;
justify-content: center;
}
.beardman__mouthInner {
position: absolute;
width: 3.75em;
height: 100%;
border-radius: 0.8125em;
background-color: $irish-coffee;
// teeth
&::before,
&::after {
content: "";
position: absolute;
width: 0.625em;
height: 0.625em;
border-radius: 50%;
color: $white;
background-color: currentColor;
box-shadow: 0.625em 0, 1.25em 0, 1.875em 0, 2.5em 0, 3.125em 0;
transition: transform 0.1s;
}
&::before {
top: -0.3125em;
}
&::after {
bottom: -0.3125em;
}
}
.beardman__lips {
position: absolute;
width: 3.75em;
height: 100%;
border-radius: 0.8125em;
box-sizing: border-box;
border: 0.0625em solid $vivid-tangerine;
box-shadow: 0 0 0 1.875em $peach-orange;
z-index: 1;
transition: width 0.1s;
}
@function base($i) {
@return "&[value=\"#{$i}\"] ~ .beardman";
}
.beardman__slider {
@for $i from 1 through 350 {
@if $i <= 40 {
#{base($i)} .beardman__lips {
// width: 2.5em
width: calc(3.75em - (#{$i} * 0.0625em));
}
#{base($i)} .beardman__mouthInner {
// translateY: -/+0.125em
&::before {
transform: translateY(calc(-0.003125em * #{$i}));
}
&::after {
transform: translateY(calc(0.003125em * #{$i}));
}
}
#{base($i)} .beardman__eye {
$p: (60 + $i) * 1%;
background: linear-gradient($white #{$p}, $sandy-brown 60%);
}
#{base($i)} .beardman__earsContainer {
// translateY: 0.3125em
transform: translateY(calc(0.0078125em * #{$i}));
}
#{base($i)} .beardman__hairContainer {
&::before,
&::after {
// height: 5.625em
height: calc(5em + (0.015625em * #{$i}));
}
}
} // end 1 - 40
@else {
#{base($i)} .beardman__lips {
width: calc(1.25em);
}
#{base($i)} .beardman__mouthInner {
&::before {
transform: translateY(-0.125em);
}
&::after {
transform: translateY(0.125em);
}
}
#{base($i)} .beardman__eye {
background: linear-gradient($white 100%, $sandy-brown 60%);
}
#{base($i)} .beardman__earsContainer {
transform: translateY(0.3125em);
}
#{base($i)} .beardman__hairContainer {
&::before,
&::after {
height: calc(5.625em);
}
}
#{base($i)} .beardman__pupil {
@if $i <= 80 {
// 41 - 80
// translateY: 0.15625em
// scale: 1.2
$m: $i - 40;
transform: translate(0, calc(0.00390625em * #{$m}))
scale(calc(1 + (0.005 * #{$m})));
} @else {
@if $i <= 150 {
transform: translate(0, 0.15625em) scale(1.2);
} @else {
// translateX: 0.125em
$m: $i - 150;
transform: translate(calc(0.000625em * #{$m}), 0.15625em) scale(1.2);
}
}
}
#{base($i)} .beardman__eye:nth-child(1)::before {
// eyebrow
@if $i <= 140 {
// 41 - 140
$d: ($i - 40) * 0.1;
transform: translateY(0) rotate(calc(-10deg + #{$d}deg));
} @else {
@if $i <= 150 {
transform: translateY(0) rotate(0);
} @else {
$m: $i - 150;
transform: translateY(calc(-0.0046875em * #{$m})) rotate(0);
}
}
}
#{base($i)} .beardman__eye:nth-child(2)::before {
// eyebrow
@if $i > 150 {
$m: $i - 150;
transform: translateY(calc(-0.0009375em * #{$m}));
}
}
#{base($i)} .beardman__mustache::before {
@if $i <= 140 {
// 41 - 140
$p: ($i - 40) * 1%;
transform: translateY($p) scale(1);
} @else if $i > 140 and $i <= 150 {
// 141 - 150
// scale: 1.2
$m: $i - 140;
transform: translateY(100%) scale(calc(1 + (0.02 * #{$m})));
} @else {
// above 150
transform: translateY(100%) scale(calc(1.2));
}
}
#{base($i)} .beardman__noseBeardContainer {
@if $i > 150 {
// scale: 1.3
$m: $i - 150;
transform: scale(calc(1 + (0.0065 * #{$m})));
}
}
#{base($i)} .beardman__beard::before {
@if $i > 150 and $i <= 250 {
$p: ($i - 150) * -1%;
transform: translateX($p);
} @else if $i > 250 {
transform: translateX(-100%);
}
}
#{base($i)} .beardman__blush {
@if $i > 150 and $i <= 250 {
$o: ($i - 150) * 0.01;
opacity: #{$o};
} @else if $i > 250 {
opacity: 1;
}
}
#{base($i)} .beardman__beardContainer::before {
@if $i > 250 {
// height: 7.8125em
$m: $i - 250;
opacity: 1;
height: calc(4.375em + (0.034375em * #{$m}));
}
}
#{base($i)} .beardman__nose {
transform: scale(calc(1 + (0.0006451612903225806 * #{$i})));
}
}
} // end loop
}
6. Selanjutnya klik SAVE
7. Masuk TATA LETAK
8. Pilih TAMBAH HTML/JAVASCRIPT
9. Tempelkan kode dibawah ini di konten kosong yang tersedia disitu
<input type="range" min="1" max="350" value="0" class="beardman__slider" oninput="this.setAttribute('value', this.value)">
<div class="beardman">
<div class="beardman__hairContainer">
<div class="beardman__hair"></div>
<div class="beardman__hair beardman__hair--isRight"></div>
</div>
<div class="beardman__earsContainer">
<span class="beardman__ear"></span>
<span class="beardman__ear"></span>
</div>
<div class="beardman__eyeContainer">
<div class="beardman__eye">
<span class="beardman__pupil"></span>
<span class="beardman__blush"></span>
</div>
<div class="beardman__eye">
<span class="beardman__pupil"></span>
<span class="beardman__blush"></span>
</div>
</div>
<div class="beardman__noseContainer">
<div class="beardman__nose"><span class="beardman__noseInner"></span></div>
<div class="beardman__noseBeardContainer">
<span class="beardman__noseBeard"></span>
<span class="beardman__noseBeard"></span>
</div>
</div>
<div class="beardman__mouthContainer">
<div class="beardman__lips"></div>
<div class="beardman__mouthInner"></div>
</div>
<div class="beardman__beardContainer">
<div class="beardman__beardWrapper">
<div class="beardman__mustache"></div>
<div class="beardman__beard"></div>
<div class="beardman__beard beardman__beard--isRight"></div>
</div>
</div>
</div>
10. Save lagi dan Publikasikan.
11. Lihat blog kalian dan sudah muncul itu animasinya.
See the Pen Pak Kumis by Alifacode (@Alifacode) on CodePen.
Salam Nazi, yang juga dikenal sebagai salam Hitler, atau salam Heil Hitler, adalah gerakan salam resmi yang dilakukan di Jerman Nazi. Salam ini dilakukan dengan mengangkat tangan kanan ke udara dan mengucapkan 'Heil Hitler'.
Semua rakyat Jerman tidak terkecuali harus memberikan salam satu komando kepada sang diktator bertangan besi ini "Hitler" karena kalau tidak, ya tahu sendiri akibatnya. Pulang tinggal nama :D. Kekuatan Jerman adalah satu komando oleh Hitler dan terarah. Tidak ada dualisme kepemimpinan kala itu. Sehingga Hitler berkuasa penuh memerintah pasukan dan warga Jerman untuk menjadi yang terdepan dalam perang dunia 2. Kalau kita mah boro-boro, waktu itu kita masih pakai bambu runcing kali :D.
Beberapa orang mungkin merasakan kekecewaannya pada satu orang itu - Hitler -. Tapi bagi saya, Hitler adalah Titah Absolut. Sosok manusia dengan ilmu briliant dan ketegasan tiada banding. Sama seperti Kaisar Hirohito dari Jepang. Dua orang yang saya kagumi hingga saat ini. Tak sedikit ilmu pengetahuan yang saya dapat setelah membaca biografi beliau berdua dan peran penting dalam perang dunia 2. Patut saya acungi jempol. Meski negara kecil, tapi nyali tidak kecil. Saya menyebutnya kecil-kecil cabe rawit.
Dan sekarang Jerman serta Jepang menjadi satu dari sekian negara yang maju, baik dari segi pengetahuan maupun teknologi. Sudah berapa merk terkenal yang menyebar keseluruh dunia dari dua negara ini. Toyota, Mitsubishi, Daihatsu, Nissan - Jepang -, Audi, BMW, Mercedes-Benz, Volkswagen, Porsche, dan Opel - Jerman -. Membuktikan kemajuan peradaban dari 2 negara yang disegani di PD 2.
"Vergleichen Sie sich nicht mit anderen. Wenn Sie das tun, beleidigen Sie sich selbst."